Penerapan pendidikan anak usia dini di Jepang memiliki beberapa keunikan dan perbedaan dengan Indonesia. Berikut beberapa aspek penting:
Pendekatan Pendidikan
- Di Jepang, pendidikan anak usia dini fokus pada pembentukan moral, tanggung jawab, dan kreativitas melalui kegiatan seperti menggambar, bernyanyi, dan bermain. Tidak ada sistem kenaikan kelas atau kompetisi akademik di usia belia.
- Di Indonesia, pendidikan anak usia dini lebih fokus pada persiapan akademik dan prestasi siswa.
Peran Guru dan Orang Tua
- Di Jepang, guru berperan sebagai fasilitator dan teman sepermainan bagi siswa, sedangkan orang tua berperan penting dalam mengajarkan tata krama dan perilaku sosial di rumah.
- Di Indonesia, peran guru lebih fokus pada pengajaran akademik, sedangkan orang tua memiliki peran yang lebih terbatas dalam pendidikan anak.
Kurikulum dan Kegiatan
- Di Jepang, kurikulum pendidikan anak usia dini meliputi kegiatan seperti¹ ² ³:
- Mengembangkan kreativitas melalui seni dan kegiatan lainnya
- Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional
- Mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian
- Mengintegrasikan kegiatan luar ruangan dan alam
- Di Indonesia, kurikulum pendidikan anak usia dini lebih fokus pada persiapan akademik dan materi pelajaran.
Kualitas Sekolah dan Fasilitas
- Di Jepang, kualitas sekolah sama di semua wilayah, sehingga tidak ada sekolah favorit. Pemerintah membuat kebijakan agar anak bersekolah tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
- Di Indonesia, kualitas sekolah dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas.
- Perbedaan Lainnya
- Di Jepang, siswa dilatih untuk mandiri dan bertanggung jawab sejak usia dini, seperti membersihkan lingkungan sekolah dan mengerjakan tugas kelompok.
- Di Indonesia, pendidikan lebih fokus pada prestasi akademik dan kurang menekankan pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
ESD Penilik
0 Komentar